Jawa Tengah - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) didampingi Direktur
Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Direktorat Jenderal Bina Marga
Nyoman Suaryana, melakukan peninjauan perbaikan jalan nasional yang
berada di Pantura Barat, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (18/02/2025).
Peninjauan dilakukan di ruas Bts. Kota Batang - Bts. Kab. Kendal KM
62+250, dan KM SMG 87+200 yang berdekatan dengan exit tol Kandeman.
Wamen Diana menyampaikan, Kementerian PU akan terus melakukan perbaikan
jalan nasional, termasuk salah satunya di jalur Pantura. Penanganan di
jalur Pantura akan dilakukan mulai dari Jakarta hingga ke Banyuwangi.
Selain untuk memastikan jalan tetap dalam kondisi fungsional, penanganan
ini juga dilakukan dalam rangka menyambut kesiapan mudik lebaran agar
tetap aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.
“Tadi saya mencoba masuk mulai dari Weleri sampai ke Pekalongan melalui
jalan nasional, dan kita juga telah melakukan perbaikan-perbaikan untuk
ruas jalan yang berlubang. Lubang-lubang ini sudah kita lakukan
penutupan dengan patching. Mudah-mudahan sampai dengan H-10 sebelum
lebaran nanti, Insyaallah sudah tertangani, jadi tidak ada lubang-lubang
lagi,” ujar Wamen Diana.
Dalam kunjungan tersebut Wamen Diana juga menyoroti kondisi ruas jalan
Bts Kota Batang – Bts Kab. Kendal KM SMG 87+200 di wilayah Kandeman,
Kabupaten Batang yang mengalami permasalahan drainase akibat pembangunan
di bahu jalan oleh pedagang.
“Kalau saya lihat itu masalah drainasenya. Dan disitu banyak kendaraan
yang berhenti di bahu jalan. Ditambah lagi, bahu jalannya juga dibangun
oleh pedagang-pedagang jadi lebih tinggi sehingga drainasenya tertutup.
Nanti ke depan itu yang perlu kita perbaiki,” ujar Wamen Diana.
Kepala BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta, Khusairi menjelaskan,
berdasarkan data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa
Tengah-DI Yogyakarta, tercatat sejak awal Januari 2025 hingga 17
Februari 2025, di wilayah Pantura Barat khususnya Pemalang - Pekalongan
- Batang - Weleri telah dilakukan penanganan perbaikan perkerasan jalan
dengan menutup lubang ada sekitar j 4409 titik lubang yang harus
ditangani dengan rutin kondisi.
“Saat ini tersisa 330 lubang yang masih dalam proses penanganan di
sepanjang ruas tersebut, namun tidak menutup kemungkinan jumlah lubang
akan bertambah saat musim hujan. Untuk meningkatkan kewaspadaan para
pengguna jalan, sejumlah titik rawan kerusakan yang belum tertangani,
telah diberi rambu-rambu peringatan jalan rusak. Sehingga diharapkan
para pengguna jalan dapat lebih berhati-hati,” jelas Khusairi.
Khusairi juga menerangkan, BBPJN Jawa Tengah - DIY juga telah melakukan
penanganan rutin untuk sepanjang jalur Pantura Barat melalui metode
patching dan salob. “Penanganan ini memanfaatkan material tambalan cepat
mantap (TCM), dan bongkaran aspal dengan CMM dan hotmix. Selain itu,
beberapa perbaikan juga mendapatkan dukungan dari program CSR. Hal ini
sebagai langkah percepatan perbaikan di tengah keterbatasan anggaran,”
tambah Khusairi. “Melalui berbagai upaya percepatan perbaikan jalan yang
dilakukan oleh Kementerian PU, diharapkan jalur Pantura telah siap
digunakan secara optimal saat arus mudik Lebaran 2025,” tandas Khusairi.
(May)
Sumber :
Kementrian PUPR